Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Menunjukkan Perbaikan
2 min readBanjarbaru – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel kembali merilis pertumbuhan ekonomi di Kalsel untuk triwulan II-2021.
Dari rilis yang disampaikan melalui channel YouTube BPS Kalsel, terungkap pertumbuhan ekonomi di Banua mengalami peningkatan dibandingkan triwulan I-2021 sebesar 5,49 persen.
Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, tumbuhnya ekonomi triwulan II-2021 kemungkinan dipicu oleh momen Ramadan dan Idulfitri. Serta, penyelenggaraan Pilkada ulang.
“Pertumbuhan tertinggi triwulan ini dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 43,30 persen,” ujarnya Kamis (5/8).
Dia mengungkapkan, peningkatan pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah paling besar bersumber dari realisasi belanja pegawai, serta belanja barang dan jasa.
“Juga gaji, tunjangan rutin dan THR yang diterima ASN,” ungkapnya.
Sedangkan, Pilkada ulang ucap Yos mendorong konsumsi pada lembaga non profit seperti organisasi politik, ormas dan LSM.
“Peningkatan konsumsi tersebut mampu memacu pertumbuhan konsumsi LNPRT (Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga) 2,03 persen. Meningkat dibanding triwulan sebelumnya,” ucapnya.
Disamping LNPRT, Yos menuturkan, komponen pengeluaran lainnya seperti konsumsi rumah tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), ekspor dan impor juga mengalami pertumbuhan positif.
“Masing-masing tumbuh sebesar 0,88 persen, 1,96 persen, 10,90 persen dan 9,52 persen,” tuturnya.
Selain komponen pengeluaran, pertumbuhan juga terjadi hampir pada semua lapangan usaha. Kecuali industri pengolahan yang mengalami kontraksi 4,03 persen.
Diungkapkan Yos, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 32,26 persen. Diikuti jasa lainnya, 6,16 persen; serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 4,49 persen.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Kalsel triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 (y-on-y) juga tumbuh positif sebesar 4,40 persen.
“Ada tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi,” sebutnya.
Lanjutnya, ketiga lapangan usaha itu yakni, jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,64 persen. Diikuti jasa lainnya (7,53 persen), serta administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 0,40 persen.
Lebih lanjut Yos juga menjelaskan tentang pertumbuhan ekonomi Kalsel pada triwulan I sampai II 2021 terhadap triwulan I sampai II 2020 (c-to-c). Yakni secara kumulatif PDRB sampai dengan triwulan II-2021 Kalsel juga tumbuh sebesar 1,57 persen.
“Ada sejumlah komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan positif,” jelasnya.
Komponen tersebut kata dia, yakni impor yang tumbuh 4,71 persen. Kemudian, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (3,29 persen), ekspor (2,08 persen), pengeluaran konsumsi rumah tangga (1,48 persen) dan pengeluaran LNPRT (1,83 persen).
“Dari semua komponen pengeluaran, hanya PMTB yang mengalami kontraksi, yakni sebesar 1,27 persen,” jelasnya. (ASC/RDM/APR)