Penghapusan Jamban Apung di Kabupaten Banjar Diharapkan Turunkan Angka Stunting

BANJAR – Program Inovasi Gerakan Bersama Realisasi Akses Sanitasi (GEBRAK’s) Maju, Mandiri dan Agamis (Manis) Penghapusan Jamban Apung milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar dapat menyediakan Akses Sanitasi yang lebih baik bagi para Warga, dengan adanya Akses Sanitasi lebih baik maka diharapkan dapat menurunkan angka Stunting di daerah ini.

Hal ini disampaikan, Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Banjar Galuh Tantri Narindra, disampaikan Galuh Tantri Kabupaten Banjar memiliki populasi sebanyak lebih dari 5000.000 jiwa masyarakat, yang sebagian bermukim di bantaran Sungai Martapura. Dengan tinggal dibantaran sungai Martapura, maka kebanyakan kegiatan Mandi Cuci Kakus (MCK) sering dilakukan warga dibantaran sungai yang membuat air tercemar.

“Nah sungai tercemar airnya di konsumsi masyarakat sekitar sungai sehingga akibat konsumsi itu tingkat angka stunting di kabupaten Banjar tinggi, karena penduduknya mengkonsumsi air tercemar itu. Dengan dihapusnya jamban apung, tingkat pencemaran bisa diturunkan sekaligus dapat menurunkan angka stunting,” ungkap Galuh Tantri.

Galuh Tantri menambahkan, Inovasi Gerakan Bersama Realisasi Akses Sanitasi Penghapusan Jamban Apung, telah menyadarkan masyarakat betapa pentingnya hidup sehat, sehingga dengan adanya penghapusan jamban terapung maka akan diganti dengan pembuatan toilet atau kakus sehat demi mengatasi permasalahan akses sanitasi.

“Hampir seluruh masyarakat memanfaatkan sungai sebagai hajat hidup secara turun temurun selama puluhan tahun, sejak bergulirnya program ini perlahan lahan budaya perilaku masyarakat bantaran sungai martapura berubah. Masyarakat akhirnya lebih sadar tentang pentingnya hidup sehat dan akses capaian sanitasi meningkat,” tutup Galuh Tantri. (MRF/RDM/RH)