Panglima TNI : Tekan Kasus Aktif COVID-19 Kalsel dengan Komunikasi
1 min read
Pj Gubernur Kalsel, Safrizal saat menjemput Panglima TNI Marsekal Hadi Tjanjato di VIP Bandara Syamsudinoor Banjarmasin, di Banjarbaru.
BANJARBARU – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan kepada seluruh stakeholder di pemerintahan agar mampu berkomunikasi dengan baik kepada seluruh jajaran dan lapisan masyarakat untuk bisa bekerjasama dalam rangka menekan lajunya pertumbuhan angka kasus aktif COVID-19 di Provinsi Kalimantan Selatan.

“Termasuk Babinsa, Babinkamtibmas, aparat desa hingga puskesmas untuk bisa membujuk mereka apabila diketahui telah melakukan kontak erat, karena mereka tidak terasa telah membawa penyakit itu,” ujarnya, dalam kegiatan kunjungan kerja (kunker) bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, di gedung KH Idham Chalid Banjarbaru, Kalsel, Kamis (5/8) kemarin.
Terlebih, Hadi Tjahjanto menjelaskan harus ada strategi khusus agar kesadaran masyarakat untuk melakukan isolasi mandiri bisa terealisasi yakni dengan melakukan komunikasi yang baik.
“Jelas, harus ada komunikasi yang baik. Yaitu dengan cara membujuk mereka untuk melakukan isolasi,” tegasnya.
Bahkan, dirinya menyebutkan apabila yang memiliki gejala agar disarankan untuk melakukan isolasi maksimal 14 hari atau paling cepat 10 hari.
“Setelah melakukan isolasi selama waktu yang ditentukan, maka, akan dilakukan tes swab yakni dengan menggunakan alat PCR dan antigen,” paparnya.
Selain itu, Hadi Tjahjanto juga menghimbau agar masyarakat yang telah terlanjur melakukan kontak erat dengan orang terbukti terpapar virus Corona setidaknya bisa melakukan tes PCR atau antigen.
“Apabila dinyatakan positif maka wajib isolasi dan tim Satgas COVID-19 juga wajib melaksanakan penelusuran kasus sedikitnya ada sekitar 15 orang dan ini tidak mudah dilakukan. Karena itu, harus adanya komunikasi yang baik tadi,” pungkasnya. (RHS/RDM/RH)