Webinar Literasi Digital Batola; Perangi Oknum Manipulasi di Sosial Media
2 min readBARITO KUALA – Gerakan Nasional Literasi Digital 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bekerjasama dengan Siberkreasi menggelar acara webinar literasi digital.
Webinar Literasi Digital membahas tentang “Amankah kita saat memasuki era digital? Pahami dengan literasi” pada, Jumat (30/7/2021) sore, dipandu moderator Amal Bastian.
Kegiatan bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya untuk mengidentifikasi hoaks, serta mencegah terpapar dampak negatif penggunaan internet.
Webinar diawali dengan sambutan dari Presiden RI Joko Widodo, Direktur Jendral Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan juga Bupati Barito Kuala Noormiliyani.
Salah satu narasumber yang berprofesi sebagai Humas RSI Sultan Agung Banjarbaru, Siti Aina Putri Warsono membahas terkait keamanan digital
Ia menjelaskan di era yang serba digital ini, semua sudah beralih menjadi modern yakni tak perlu lagi harus datang ke kantor untuk mengurus sesuatu, cukup di rumah saja dapat mendaftarkan diri melalui teknologi digital yang tersedia.
“Sekarang mau daftar, mau ngurus dan segala macam udah nggak perlu lagi datang ke kantornya. Semuanya dikirim lewat online tinggal download email atau pakai formulir elektronik saja,” terang Aina.
Tak lupa ia menerangkan untuk mengurus sesuatu hendaknya lebih teliti lagi serta lebih banyak membaca, agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.
“Berawal dari digital serta berawal dari internet, kini marak dimanfaatkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab untuk menyalahgunakan identitas seseorang,” ungkapnya.
Kemudian maraknya manipulasi yang berbau pada penipuan, hal ini perlunya kesadaran masyarakat agar lebih pandai lagi mengetahui modus-modus yang mulai marak di era digital ini.
Akses internet yang semakin modern justru harusnya menjadikan jembatan kita untuk terus berhati-hati dalam menggunakannya.
“Kita dituntut cerdas dalam menggunakannya jangan sampai asal mengisi identitas saja,” tutupnya.(rilis)