12 Oktober 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Webinar Literasi Digital Tabalong; Pengguna Intenet Menembus 51 Persen Populasi Dunia

3 min read

TABALONGKementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menggelar Program Literasi Digital Nasional bertajuk “Aman dan Nyaman Memasuki Dunia Digital” Kamis, (29/7/2021). Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual ini cukup menarik perhatian dan antusias peserta. Selain mendapatkan ilmu baru, peserta yang mengikuti kegiatan ini juga  mendapatkan E-Sertificate dan ada juga doorprize pulsa/E-Money sebesar Rp1.000.000.

Kegiatan webinar ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital.

Jumlah pengguna internet di seluruh dunia sudah mencapai 3,8 miliar atau 51% dari total populasi dunia. Namun angka di atas menjadi bukti bahwa manusia kini tergantung dengan internet, termasuk anak-anak sekalipun.

Intenet sangat mudah diakses oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Namun pada pembahasan kali ini yang dimoderatori Rio Brama, akan membahas Aman Dan Nyaman Memasuki Dunia Digital dengan keempat narasumber dengan materi yang berbeda-beda untuk mengedukasi. Mereka adalah Grandika S. Primadani, MSc, Bahyudin Nor, S.pd.I, drg. Irvanda Mulyaningsih, sp.Ort, dan Zulrifan Noor.

Tampil sebagai narasumber pertama Grandika S. Primadani, MSc membahas Peran Literasi Digital Untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Lebih Produktif, berikut pembahasan yang beliau sampaikan.

“Media digital ibarat dua mata pisau, baik atau buruknya penggunaan teknologi digital tergantung bagaimana orang memilih untuk menggunakan. Definisi literasi digital pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan teknologi digital, alat komunikasi, atau jaringan dalam proses menemukan, mengevaluasi, menggunakan, dan membuat informasi, serta memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat dan patuh hukum,” jelasnya.

Digital mindset generasi milenial kerap dinilai sebagai generasi yang kreatif dan berani mengambil resiko, namun di sisi lain mereka juga konsumtif. Salah satunya dipengaruhi oleh budaya digital dan intensitas penggunaan internet.

Narasumber kedua yaitu, Bahyudin Nor, S.pd.I membahas Tren Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital. “Bisnis digital adalah suatu jenis bisnis berupa barang/jasa yang memanfaatkan kecanggihan teknologi ketika menciptakan sebuah produk ataupun memasarkannya. Indonesia memiliki potensi ekonomi yang sangat besar di masa yang akan mendatang. Usia produktif penduduk Indonesia sebagian besar merupakan usia produktif di mana sekitar 50% berusia di bawah 30 tahun, bahkan sekitar 30% di antara penduduk Indonesia masih berada di bawah 15 tahun,” katanya.

Hal ini menarik ketika berbicara tentang masa depan, masa depan  Indonesia berada di tangan produktif. Hampir 170 juta penduduk Indonesia telah mengakses internet dan menggunakan media sosial. Peluang kesempatan untuk memasuki pasar baru, dan tantangan bagi produk UMKM  dalam negeri untuk memperbaiki kualitas mutu produk untuk bersaing di pasar dunia. “

“Bisnisnya apa saja? Reseller/Afilliate, desain grafis, youtuber, blogger ini semua jasa yang menjadi non online” jelasnya.

Pembahasan ketiga yang dinarasumberi drg. Irvanda Mulyaningsih, Sp.Ort membahas Main Aman saat Belanja Online.

“Apa sih belanja online itu? Belanja online adalah segala transaksi jual beli yang dilakukan melalui media atau platform online, baik itu di market place. Transaksi online di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya hampir semua barang bisa dibeli secara online menurut analisi SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat). Ada berbagai modus penipuan online yaitu dengan menjebak orang mengakses website palsu yang mirip aslinya, mengarahkan korban ke website yang palsu, kemudian pelaku mengirimkan uang rekening korban lalu diminta mengirimkan uang itu ke rekening lain,” ujarnya.

Hal demikian membuat korban secara tak sadar membagikan info penting, dan mirip dengan penyadapan. Lalu ciri-ciri olshop yang harus kamu curigai ialah follower palsu, banting harga gila-gilaan, testimony berlebihan, rekening pernah dilaporkan, mematikan kolom komentar, dan feed tidak menarik. Lalu bagaimana jika sudah terlanjur tertipu? Hubungi call center bank si pelaku, melapor ke platform e-commerce, dan laporkan ke polisi.

Kemudian narasumber keempat narasumber atau terakhir, Zulrifan Noor membahas Memahami Pinjaman Online yang Aman dan Legal.

“Perbedaan pinjaman online dan pinjaman perseorangan di bank ada beberapa macam yaitu persyaratan dan proses pengajuan, lama waktu pencairan dana, bunga dan tenor, pengecekan skor kredit, dan keamanan yang terjamin. Pinjaman online yang aman sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), catat jumlah pinjaman dan tanggal jatuh tempo, tidak ada pungutan biaya sebelum dana pinjaman dicairkan, tidak memaksa anda untuk meminjam,” tutupnya.(rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.