19 April 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Kalsel Alokasikan Oksigen Hanya Untuk Kepentingan Medis

2 min read

Pj gubernur Kalsel (bertopi) saat meninjau lokasi perusahaan pemasok oksigen di Kalsel pada Minggu (25/07)

BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama pihak terkait, melakukan pengaturan arus distribusi oksigen medis.

Pj gubernur Kalsel (tiga dari kanan, topi dan rompi hitam) saat menunggu kedatangan kapal pembawa liquid oksigen dari Surabaya di pelabuhan Trisakti pada Minggu malam (25/07)

Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA bersama Satgas Oksigen, pada Minggu (25/7) memantau langsung stok oksigen disejumlah gudang  perusahaan, termasuk memantau proses bongkar di Terminal Peti Kemas Trisakti Banjarmasin, pada Minggu malamnya.

“Memang kebutuhan oksigen cukup  tinggi sekarang dari rumah sakit, oleh karenanya pengaturannya  harus dimonitor secara ketat,” ujar Safrizal kepada wartawan di sela pemantauan kedatangan oksigen cair (liquid oxygen) di pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

Salah satu perusahaan oksigen di Provinsi Kalsel memasok 56 ton liquid oksigen (oksigen cair) yang diangkut dalam tiga Iso Tank melalui Pelabuhan Trisakti Banjarmasin

Proses pengangkutan di Terminal Peti Kemas Trisakti Banjarmasin, turut disaksikan pihak KSOP Banjarmasin, PT Pelindo, pemilik armada dan anggota Satgas Oksigen Provinsi Kalsel dan pihak terkait lain.

“Pemantauan ini dalam rangka memastikan rantai distribusi oksigen dan jalur pasok, semua lancar, jangan ada hambatan administrasi, diprioritaskan,  terutama terhadap oksigen liquid yang didatangkan dari luar Kalimantan,” ujar Safrizal.

Saat ini, penjualan oksigen untuk industri dan non medis yang dipasok perusahaan,  sementara dihentikan. Karena seluruhnya untuk memenuhi kebutuhan medis di rumah sakit.

“Masyarakat tidak bisa secara perorangan membeli  oksigen kecuali pihak yang mendapat rekomendasi dokter, jadi tidak usah dicari, karena memang tidak dijual,” ujarnya.

Kebutuhan oksigen di Kalsel belakangan semakin meningkat seiring bertambahnya kasus masyarakat yang terinfeksi COVID-19 yang dirawat di rumah sakit swasta maupun milik pemerintah daerah.

Oksigen yang didatangkan ujar Safrizal, dari perusahaan yang mendapat kuota untuk disalurkan ke rumah sakit dan dibayar pemerintah provinsi dan pemerintah daerah di Kalsel, sebagian lagi bantuan Kemenkes.

Sistem pengisian oksigen untuk pemenuhan kebutuhan di Kalsel dilakukan dua cara yakni pengisian gas yang bisa dilakukan salah satu perusahaan di Kalsel dengan kapasitas 600 tabung per hari.

Cara lain melalui pengisian liquiq yang bahannya harus didatangkan dari luar Kalsel.

Sebelumnya, salah satu perusahaan gas juga mengalokasikan sebanyak 2.200 tabung oksigen bagi keperluan medis di rumah sakit terutama untuk penanganan pasien COVID-19 di Kalsel, sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan permintaan.

Perusahaan ini memiliki dua stasiun pengisian di Kalsel, yaitu di Tanjung, Kabupaten Tabalong dengan kapasitas produksi 300 tabung per hari. Sedangkan untuk medis dialokasikan 1.300 tabung.

Kemudian di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu juga 300 tabung per hari dan alokasi untuk medis 500 tabung selama masa pandemi. (BIROADPIM-RIW/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.