26 Juli, Banjarbaru dan Banjarmasin Terapkan PPKM Level 4
2 min read
Pj gubernur Kalsel (tengah) didampingi Kapolda Kalsel (kiri) dan Danrem 101/Antasari (kanan) saat mengikuti rakor virtual bersama menko perekonomian pada Sabtu sore (24/7)
BANJARMASIN – Terhitung Senin 26 Juli – 8 Agustus 2021, kota Banjarmasin dan Banjarbaru akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Selain dua wilayah di Kalimantan Selatan, rilis data terbaru dari Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, menunjukkan 43 kabupaten kota lainnya yang harus memberlakukan PPKM Level 4.

Hal tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi yang dipimpin Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, secara virtual, pada Sabtu sore (24/7).
Rapat diikuti Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, melalui video conference di kediaman dinas di Banjarmasin.
Airlangga menerangkan, pada minggu ke-3 bulan Juli, sejumlah provinsi termasuk Kalimantan Selatan mengalami peningkatan kasus konfirmasi lebih dari 150 persen.
Oleh karenanya, diperlukan pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat untuk mengendalikan laju kenaikan.
Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, dalam laporannya, menyatakan kesiapan untuk memberlakukan PPKM Level 4 mulai Senin (26/7), sesuai indikator yang ditetapkan.
“Dari dua hari yang lalu sudah kami siapkan, namun memang menunggu instruksi secara formal,” ujarnya didampingi Kapolda Kalsel dan Danrem 101/Antasari.
Safrizal menyampaikan, dua hal yang menjadi perhatian saat ini, yakni ketersediaan oksigen dan jatah vaksin.
“Oksigen mulai menipis. Kami kemarin berkoordinasi dengan SKK Migas, dan kami dapat iso tank 20 ton. Untuk isinya, kami mohon untuk dibantu,” ucapnya.
Lanjutnya, vaksinasi di Kalsel terus gencar dilakukan. Namun, Ia berharap pemerintah dapat mendatangkan jatah lebih banyak.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, HM Muslim menjelaskan, indikator PPKM level 4 didasari oleh laju penularan dan kemampuan merespons laju tersebut.
Untuk wilayah lainnya di Kalsel, ujarnya, juga terjadi peningkatan kasus positif meski tidak setinggi Banjarbaru dan Banjarmasin.
“Yang meningkat ada Tanah Laut dan Kabupaten Banjar,” jelasnya, ditemui usai rapat koordinasi.
Terkait kebutuhan oksigen, Ia mengungkapkan ada peningkatan sebanyak 2 -3 kali lipat.
Kendati begitu, pemprov terus berupaya untuk melakukan koordinasi guna menambah ketersediaan oksigen.
“Kita minta kepada pihak industri agar (oksigen) khusus disalurkan ke medis,” pungkas Muslim. (BIROADPIM-RIW/RDM/RH)