26 April 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Wajib Tes PCR dan Kartu Vaksin Turunkan Minat Untuk Terbang

2 min read

Ilustrasi penumpang pesawat

BANJARBARU – Hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dan kartu vaksin minimal dosis pertama  sebagai syarat yang diwajibkan untuk melakukan penerbangan, nyatanya berpengaruh terhadap jumlah terhadap aktivitas di Bandara Internasional Syamsuddin Noor.

Hal inipun dibenarkan oleh Stakeholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor, yang menyebut semenjak kebijakan tersebut diberlakukan jumlah penumpang yang mereka layani turun signifikan.

“Biasanya penumpang kita setiap harinya rata-rata 2 ribu lebih, sekarang cuma sekitar 800,” ujarnya Jumat (16/7).

Zulfian menyebut, penumpang jauh menurun karena masyarakat lebih memilih menunda perjalanan, dibandingkan harus mengeluarkan banyak uang untuk biaya tes PCR.

“Juga masih banyak warga yang belum bervaksin,” ungkapnya.

Di bandara Internasional Syamsudin Noor sendiri sebutnya, menyediakan layanan PCR dengan harga 777 ribu rupiah dengan hasil diketahui satu hari setelah tes.

“Namun jika perlu hasilnya lebih cepat di hari tes, biayanya 888 ribu rupiah,” katanya.

Zulfian menjelaskan, syarat PCR dan kartu vaksin berdasarkan Surat Edaran Kementerian Perhubungan RI Nomor 45 Tahun 2021 dan SE Forkopimda Kalsel.

“Jadi penerbangan ke pulau Jawa dan Bali atau sebaliknya sama-sama diperketat karena PPKM Darurat,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan Area Manager salah satu Maskapai penerbangan, Agung Purnama, sejak diperketatnya penerbangan, penumpang mereka di Bandara Internasional Syamsudin Noor turun hingga 98 persen.

“Ini dikarenakan harga PCR jauh lebih mahal dibandingkan tiketnya,” paparnya.

Agung juga menyebut, anjloknya jumlah penumpang membuat penerbangan mereka dikurangi. Biasanya 9 sampai 10 flight sehari, sekarang cuma satu.

“Yang rutin sisa satu flight saja, Batik Air dan Wings Air ke Balikpapan,” ujarnya.

Sedangkan penerbangan ke bandara Juanda Surabaya, ucap Agung untuk sementara ditiadakan. Lantaran, minimnya penumpang yang terbang ke sana.

“Kalau ke bandara Soekarno-Hatta masih ada, tapi jarang,” pungkasnya. (ASC/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.