14 Februari 2025

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

ODHA Dipastikan Aman Untuk Melakukan Vaksinasi COVID 19

2 min read

Koordinator Tim Surveilens Epidemiologi COVID 19, Edi Sampana

BANJARBARU – Seperti diketahui bersama, Vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu upaya paling efektif yang dilakukan Pemerintah untuk menciptakan kekebalan kelompok atau Herd Immunity. Oleh karena itu, hal ini penting untuk dilakukan masyarakat umum terlebih Orang Dengan HIV AIDs (ODHA), mengingat para pengidap HIV Aids sangat rentan terhadap virus disekitar.

Kepada Abdi Persada FM, Kamis (15/7), Koordinator Tim Surveilens Epidemiologi COVID-19 Edi Sumpana mengatakan, vaksin COVID-19 aman untuk ODHA

“Pengidap HIV tidak ada kontraindikasi terhadap vaksin, asalkan tidak memiliki penyakit dan teratur minum obat, maka sangat diperbolehkan untuk divaksin,” ucapnya.

Edi meminta agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap isu negatif vaksin COVID-19

“Kalau beresiko, tidak mungkin pemerintah tetap menjalankan programnya,” ucapnya lagi.

Edi juga menambahkan, pengidap HIV yang rutin minum obat tidak akan mudah terpapar virus COVID-19. Bahkan Edi mengklaim, hingga saat ini pengidap HIV yang rutin berobat di kota Banjarbaru belum ditemukan kasus terpapar COVID-19.

“Obat untuk pengidap HIV itu kan mengandung anti virus, jadi untuk terpapar virus COVID-19 kemungkinannya kecil,” ucapnya dengan tegas.

Dampak pandemi COVID-19 saat ini juga sangat disayangkan oleh Edi, karena membuat pihaknya sulit untuk melakukan deteksi terhadap ODHA di kota Banjarbaru.

“Sejak pandemi maka tempat-tempat hiburan yang ada resiko seperti karaoke, billiard, hotel-hotel banyak yang ditutup. Kami jadi tidak bisa melakukan pengecekan,” tambahnya.

Edi berpesan kepada ODHA agar tetap semangat dalam melakukan kegiatan dengan tetap rutin meminum obat.

“Penyakitnya memang tidak bisa sembuh, tetapi jangan karena itu malah jadi pasrah,” tambahhya lagi.

Untuk diketahui, sejak 2004 lalu ODHA di kota Banjarbaru terdata sebanyak 300 orang. Dimana, yang masih hidup serta melakukan pengobatan hingga saat ini sebanyak sekitar 90 orang yang tersebar di sejumlah Kab/Kota di Kalimantan Selatan, dan sekitar 200 orang lainnya meninggal karena AIDs. (TR21-01/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.