Menang Lomba Mengayam Purun, Sapriannoor : Jangan Pernah Menyerah
2 min readBANJARMASIN – Para pemenang lomba tema, dan logo menjelang perayaan hari ulang tahun provinsi ke 71 tahun 2021, serta lomba menganyam purun baru saja menerima hadiah, satu kata menurut mereka ikut dalam lomba yaitu menyalurkan bakat dan jangan pernah ada kata menyerah.
Kepada sejumlah wartawan, pemenang juara pertama lomba tema, menjelang perayaan hari ulang tahun provinsi ke 71 tahun 2021, Sapriannoor pada Kamis sore (15/7) mengatakan, falsafah kata jangan pernah menyerah itu, dikarenakan ia mengikuti lomba tema sudah 5 kali, dan sebelumnya pernah menjadi juara harapan 1. Menurutnya perlu waktu, ketekunan dan keuletan, hingga akhirnya bisa meraih pemenang.
“Saya memilih tema Rukui Hajat, Gawi Basumangat, Banua Harat, maksudnya setiap pekerjaan yang sudah diselesaikan tepat waktu, menciptakan rasa semangat tinggi, sehingga banua akan menjadi lebih maju terdepan,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan, juara pertama lomba logo menjelang perayaan hari ulang tahun provinsi ke 71 tahun 2021, Sigit Raharjo, dirinya tidak pernah mengira akan menjadi pemenang, namun memang selalu ikut lomba logo ini, berkaca dari setiap kekalahan menjadi pembelajaran untuk tidak pernah menyerah hingga akhirnya terpilih sebagai pemenang.
“Logo yang saya buat sederhana dari kain dasar sasirangan, kondisi saat ini datangnya wabah dengan harapan doa masyarakat Kalsel terhindar dari bala bencana, kemudian
logo tari baksa kambang artinya sebuah unsur kebudayaan jangan sampai hilang dari peradaban di zaman millenial,” katanya.
Sementara itu, pemenang juara satu lomba menganyam purun dengan motif mata tuna atas nama Marlina, menjelaskan, rasa kaget bercampur gembira karena baru ikut lomba sudah menjadi pemenang pertama. Sebelumnya ikut orangtua menganyam purun membuat tikar.
“Saya diikutkan pelatihan dari Kabupaten Hulu Sungai Utara, agar tidak monoton dalam bentuk anyaman akhirnya berkreasi tas dan dompet, saat ini bekerja dirumah sebagai pengrajin Banjarbaru,” tutupnya.
Seperti diketahui, secara garis besar, tim juri menilai lomba tema meliputi originalitas, local genius dan pesan tema, begitupun dengan lomba logo yang dinilai garis bidang, bentuk warna tekstur, ruang dan nada gelap terang. Sedangkan lomba menganyam purun
ide kreatif haruslah dikreasikan dengan motif tradisional yaitu ramak sahang, cengkeh, polos, bamodang, saliang mudik, mata gergaji, palupah, batapak, dan tapak catur. (NHF/RDM/MTB)