Tas Motif Mata Tuna Menjadi Pemenang Lomba Menganyam Purun
2 min read
Salah satu peserta lomba menganyam purun
BANJARMASIN – Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan Selatan, telah selesai menggelar lomba menganyam purun yang dipusatkan di halaman Balairung Sari, Banjarmasin pada Kamis (15/7).
Kepada sejumlah wartawan, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan Suharyanti mengatakan, sebanyak 30 peserta lomba menganyam purun yang mengangkat seni kriya, dengan penilaian dari segi kerapian, pemanfaatan dan keindahan telah dinilai.

Kegiatan ini menurutnya merupakan rangkaian kegiatan ragam pesona budaya Banjar tahun 2021. Para peserta diberikan waktu membuat tas dan dompet, dari bahan tanaman purun ini, selama 4 jam, kemudian dilakukan penilaian oleh tim juri yang terdiri dari Sri Ellyanie, Aminatus Alifah, dan M Arifin.
“Sebelum lomba menganyam purun, dua hari mengikuti workshop. Kami berharap, setelah lomba ini, mereka tetap berkarya untuk memberikan kreasi dan inovasi,” ucapnya.
Suharyanti menjelaskan, kegiatan lomba membuat tas dan dompet, meski digelar secara offline, namun tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Dari 5 pemenang lomba menganyam purun, juara 1 mendapatkan hadiah 6 juta rupiah, juara 2 mendapatkan 4 juta rupiah, juara 3 mendapatkan 3 juta rupiah, harapan 1 mendapatkan 2 juta rupiah dan harapan 2 mendapatkan 1 juta rupiah. Bagi peserta yang belum menang dalam lomba ini, jangan berkecil hati, teruslah mengasah kreatifitas,” pintanya.

Hal senada disampaikan, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Selatan Aminatus Alifah. Ia mengatakan, lomba menganyam purun patut diapresiasi, sebagai ciri khas budaya daerah, yang mengajarkan untuk mencintai budaya sendiri yaitu budaya purun di Kalimantan Selatan.
“Kami rencanakan nanti, para peserta kembali diikutkan menganyam purun, untuk ditempatkan di dekranasda sebagai promosi dipasaran,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu juri lomba menganyam purun Sri Ellyanie juga menyampaikan, dari 30 peserta yang ikut lomba rata-rata berusia 50 tahun, hanya 10 yang masih berumur 30 tahun, dengan demikian kedepan akan ada regenerasi yang nantinya akan menjadi penganyam purun, untuk melanjutkan tongkat estafet, sehingga budaya tradisional tidak lekang oleh waktu.
“Kita apresiasi para peserta lomba menganyam purun ini sebagai keterwakilan di Kabupaten dan Kota,” tutupnya.
Untuk diketahui, dari 30 peserta terpilih 5 pemenang, juara pertama motif mata tuna atas nama Marlina, juara dua motif ramak sahang diraih Masrupa, dan juara ketiga motif variasi atas nama Aminah, kemudian harapan 1 Silviya dan harapan 2 Liyana.
Selesai acara Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan Selatan, membagikan hadiah bagi pemenang lomba logo dan tema, menjelang hari jadi Provinsi Kalimantan Selatan ke 71 tahun pada 2021 ini. (NHF/RDM/RH)