Bangkitkan Ekonomi Melalui Pariwisata, Paman Yani Apresiasi Pemkab Kotabaru
2 min readBANJARMASIN – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Yani Helmi memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang berkomitmen dalam membangkitkan perekomian melalui sektor pariwisata.
Salah satunya ditunjukkan dengan digelarnya Festival Budaya Saijan (FBS) selama tiga hari yaitu 9 – 11 Juli 2021. Acara ini resmi dibuka secara virtual oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Jum’at (9/7) malam.
Pembukaan FBS yang dipusatkan di Pantai Gedambaan itu dihadiri Bupati Kotabaru Sayed Jafar, Wakil Bupati Kotabaru Andi Rudi Latif, Kepala Dinas Pariwisata Kalsel Syaripuddin, Anggota DPRD Kalsel M. Yani Helmi dan Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
“Alhamdulillah malam tadi (Jum’at; red), kami diundang Bupati Kotabaru untuk menghadiri acara pembukaan Festival Budaya Saijan (FBS). Tentunya hal ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kita semua karena acara ini masuk dalam rangkaian event nasional,” kata Wakil Rakyat Provinsi Daerah Pemilihan (Dapil) 6 yang meliputi Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu itu kepada wartawan, Sabtu (10/7) melalui sambungan telepon.
Paman Yani (sapaan akrabnya) mengungkapkan dalam acara pembukaan FBS tersebut disampaikan bahwa Kabupaten Kotabaru memiliki berbagai potensi wisata. Mulai dari wisata lautan, wisata pesisir, snorkeling, wisata pulau-pulau, wisata pegunungan, air terjun, serta kekayaan seni dan budayanya. Namun disisi lain, ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kotabaru khususnya dan Kalimantan Selatan pada umumnya agar selalu menjaga kelestarian alam dan bijaksana dalam mengeksplorasinya.
“Supaya anak cucu kita nantinya masih tetap bisa menikmatinya,” tambahnya.
Selain itu, Pemerintah diminta untuk membatasi perkebunan-perkebunan seperti kelapa sawit dan karet agar hutan tetap lestari.
“Kalau memang kawasan itu ditetapkan untuk perkebunan, silakan saja dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya. Asal jangan membabat hutan yang dilarang pemerintah untuk perkebunan seperti hutan lindung agar tetap terjaga kelestariannya,” jelasnya.
Paman Yani juga meminta destinasi wisata menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan baik, seperti membatasi jumlah pengunjung, menghindari kerumuman, menyediakan tempat mencuci tangan, sabun, hand sanitizer. Sambil pemerintah daerah melalui tim satgas terus memantau perkembangan kasus COVID-19.
“Jika terjadi lonjakan kasus yang siginifikan di daerah tersebut, baiknya wisata ditutup dan dibuka kembali jika kasus sudah melandai. Hal ini sebagai upaya mewujudkan kepariwisataan aman di tengah pandemi COVID-19,” pungkasnya. (NRH/RDM/RH)