Disdag Kalsel : Revitalisasi Pasar Terdampak Banjir Segera Direalisasikan
2 min readBANJARMASIN – Bencana banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan pada pertengahan bulan Januari 2021 lalu, mengakibatkan terhentinya aktifitas jual beli di sejumlah pasar, khususnya di beberapa Kabupaten, akibat terendam air hingga melebihi setinggi satu meter.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan Birhasani kepada Abdi Persada FM pada Rabu (2/6) mengatakan, pihaknya turun ke lapangan bersama Tim dan Disperindag Kabupaten/Kota setempat, mengunjungi beberapa pasar untuk melakukan identifikasi tentang keberadaan dan kondisi yang terdampak paling parah saat bencana banjir, sebagai bentuk perhatian Pemerintah Daerah Provinsi Kalsel.
“Ada enam pasar yang parah yaitu Pasar Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Pasar Sungai Tabuk dan Pasar Kalimati Kabupaten Banjar, Pasar Kurau Kabupaten Tanah Laut, Pasar Masdastana dan Pasar Jejangkit Kabupaten Barito Kuala,” ucapnya.
Birhasani menjelaskan, keenam pasar itu perlu segera dilakukan revitalisasi atau pembangunan kembali, karena pada umumnya terletak di dataran rendah, bahkan dekat dengan pinggiran sungai. Mengingat posisi pasar berada di lokasi yang strategis, sehingga kalau direvitalisasi nanti, maka pembangunannya harus ditinggikan sekitar satu meter, untuk mengantisipasi sejak dini agar terhindar dari rendaman air saat banjir.
Selain itu dari hasil identifikasi, pemerintah daerah juga harus mempersiapkan legalitas bukti kepemilikan lahan lokasi pasar, melalui sertifikat milik Pemda.
“Kami ingin terjalin kerjasama dan komitmen dari pemerintah kabupaten, untuk bersama sama membenahi pasar, dan juga segera mempersiapkan desain perencanaan pembangunan serta proposal usulan permohonan,” katanya.
Lebih lanjut Birhasani menyampaikan, Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan selatan, telah siap memberikan dukungan dan rekomendasi untuk masuk dalam Program Revitalisasi/Pembangunan Pasar Rakyat melalui Kemendag RI. Sedangkan Pemerintah Daerah Kabupaten setempat, tentunya juga diminta mempersiapkan anggaran melalui APBDnya, untuk keperluan perbaikan fasilitas penunjang pasar, seperti pengurukan halaman, tempat parkir, kantor pengelola pasar dan fasilitas lainnya.
“Kita sudah melakukan koordinasi dan pendekatan dengan Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI, untuk memprioritaskan anggaran revitalisasi/pembangunan pasar-pasar terdampak banjir di Kalsel, nantinya akan masuk dalam APBN tahun 2022/ 2023 baik melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Dana Tugas Pembantuan (TP),” tutupnya.
Untuk diketahui, akibat banjir pada pertengahan Januari 2021 lalu, menimbulkan banyak kerugian yang cukup besar dari para pedagang, dan juga berdampak bagi masyarakat lain, khususnya dilingkungan sekitar pasar, yaitu tidak dapat terpenuhinya keperluan bahan pokok tersebut. (NHF/RDM/RH)