26 April 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Tanggulangi Karhutla, Kalsel Butuh Helikopter Water Bombing Tambahan

2 min read

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalsel, Abriansyah Alam

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengklaim helikopter tambahan sangat diperlukan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Pasalnya dalam beberapa hari terakhir cuaca di Kalsel cukup panas hingga membuat titik api semakin bermunculan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalsel, Abriansyah Alam menyampaikan, lima helikopter water bombing yang tersedia ternyata cukup kerepotan dan harus dilakukan penambahan.

Alam pun berujar, untuk satu helikopter tambahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang dalam perjalanan dan akan tiba dalam waktu dekat.

“Mungkin dalam waktu dekat heli tambahan akan tiba. Sekarang masih proses (pengiriman),” ucapnya.

Dia mengungkapkan, tambahan heli water bombing sangat diperlukan. Karena titik api saat ini bisa langsung muncul di beberapa lokasi.

“Kalau ada banyak hotspot muncul secara bersamaan, lima heli yang ada sekarang kewalahan untuk memadamkannya,” ungkapnya.

Terdata hingga Senin (27/9) tadi, Alam menyebut sudah ada 1.553 hektare hutan dan lahan terbakar yang harus ditangani heli water bombing.

“Dari jumlah kawasan yang terbakar itu, lima heli sudah melakukan 2.237 kali bombing dengan 9.147.000 liter air,” sebutnya.

Titik api sendiri kata dia, paling banyak ditemukan di Hulu Sungai Selatan. Di kabupaten ini sudah ada 38 hotspot yang terpantau, dengan luas terbakar mencapai 416,7 hektare.

“Terbanyak kedua ada di Banjarbaru, dengan 16 titik dan luas terbakar 430,5 hektare,” katanya.

Alam menuturkan, melihat kondisi cuaca saat ini, tim satgas udara semakin intens melakukan patroli.

“Patroli dilakukan pagi dan sore hari. Karena ada kecenderungan, api muncul habis tengah hari,” tuturnya.

Selain itu, menurutnya status darurat Karhutla Kalsel juga masih panjang yakni hingga 30 November 2021. Sehingga, satgas masih harus fokus.

“Status darurat baru akan dicabut jika hujan turun secara normal dan tanpa ada anomali cuaca,” katanya. (ASC/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.